Nota Perkongsian 17.07.2020
Tadabbur Surah An-Nahl ayat 110-112.
Tema: Bagaimana menjadi Mukmin yang Produktif.
Oleh: Ustaz Dr Firdaus Sulaiman
Alhamdulilah dan bersyukur kita kehadrat Allah swt dengan limpah kurniaNya dan nikmat di atas kita semua. Mudah mudahan Allah swt membukakan pintu khazanah ilmu untuk kita sehingga mendapat ilmu yang bermanfaat. Amin ya Raabal Alamin. Selawat dan salam tidak lupa kita sampaikan peruntukan untuk junjungan Nabi besar Muhammad saw.
Bacaan:
ثُمَّ إِنَّ رَبَّكَ لِلَّذِينَ هَاجَرُواْ مِنۢ بَعْدِ مَا فُتِنُواْ ثُمَّ جٰهَدُواْ وَصَبَرُوٓاْ إِنَّ رَبَّكَ مِنۢ بَعْدِهَا لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ
Dan sesungguhnya Tuhanmu (pelindung) bagi orang-orang yang berhijrah sesudah menderita cobaan, kemudian mereka berjihad dan sabar; sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(An Nahl 16:110)
۞ يَوْمَ تَأْتِى كُلُّ نَفْسٍ تُجٰدِلُ عَن نَّفْسِهَا وَتُوَفَّىٰ كُلُّ نَفْسٍ مَّا عَمِلَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ
(Ingatlah) suatu hari (ketika) tiap-tiap diri datang untuk membela dirinya sendiri dan bagi tiap-tiap diri disempurnakan (balasan) apa yang telah dikerjakannya, sedangkan mereka tidak dianiaya (dirugikan).
(An Nahl 16:111)
وَضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ ءَامِنَةً مُّطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِّن كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ ٱللَّهِ فَأَذٰقَهَا ٱللَّهُ لِبَاسَ ٱلْجُوعِ وَٱلْخَوْفِ بِمَا كَانُواْ يَصْنَعُونَ
Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.
(An Nahl 16:112)
....................................................................
Ayat 110
ayat ini ditujukan pada sahabat yang hijrah - 1.hijrah ke habsyah (raja yang adil walau kristian) dan dapat perlundingan - hanya beberapa puluh sahabat 2. hijrah ke madinah - ramai sahabat - tinggal tanpa bawak apa2.. sehelai sepinggang, sampai di madinah sebagai orang miskin - ahlul sufah..orang yang duduk di pinggir masjid - mereka lakukan utk jaga iman, tinggalkan rumah dan harta.
Allah tak sia-siakan usaha untuk sabar dan berhijrah - akan dianugerah Maghfirah
Ini utk Amar yang terpaksa mengaku kafir - hal lain jadi mudah setelah dapat pengampunan. Penyekat kebaikkan adalah dosa yang tidak diampun...bila jadi musibah pada kita, untuk keluar dari musibah itu, mohon ampun dan istighfar banyak...insya Allah
Keampunan Allah adalah kunci terbukanya banyak kebaikkan. Amalan yang sangat dicintai. Bertaubat adalah amalan yang amat disukai. Allah suka orang orang yang bertaubat dan berusaha untuk suci diri.
Surah Ali Imran 133-135
Bersegera untuk dapatkan keampunan Allah - kemudian boleh dapat syurga
۞ وَسَارِعُوٓاْ إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا ٱلسَّمٰوٰتُ وَٱلْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,
(Ali Imran 3:133)
ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ فِى ٱلسَّرَّآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَٱلْكٰظِمِينَ ٱلْغَيْظَ وَٱلْعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِ ۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
(Ali Imran 3:134
وَٱلَّذِينَ إِذَا فَعَلُواْ فٰحِشَةً أَوْ ظَلَمُوٓاْ أَنفُسَهُمْ ذَكَرُواْ ٱللَّهَ فَٱسْتَغْفَرُواْ لِذُنُوبِهِمْ وَمَن يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ إِلَّا ٱللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّواْ عَلَىٰ مَا فَعَلُواْ وَهُمْ يَعْلَمُونَ
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.
(Ali Imran 3:135)
Allah mengatakan mereka sangat sabar dan kesabaran mereka akan menjadi asbab keampunan dan termasuk orang yang Dikasihi. Walaupun di uji macam2 tapi dapat keluar dari ujian.
tadabbur -
1. Bila kita dalam situasi susah dan terpaksa buat sesuatu yang batil, tapi jgn biarkan diri terus berada dalam situasi batil, hukuman akan diangkat, namun kita kene cari jalan KELUAR , jangan selesa, kena jari jalan dengan berhijrah . Cth bekerja di bank conventional, pekerjaan ada unsur syubhah cth dengan orang bukan Islam.
Mesti berusaha keras untuk keluar dari pekerjaan yang syubhah....awal2 memang terpaksa susah dan berjihad. Namun akan datang pertolongan Allah
2. Setiap kesabaran /jihad kita , usaha kita untuk mencari redha Allah , pasti akan berbuah kebaikkan - keampunan dan kasih sayang Allah. Lebih lagi bila bertemu Allah di syurga kelak. Kita akan amat puas hati dan bahagia. Allah sibuk layan kita, tak pernah lalai, Allah sentiasa lihat usaha kita.
Ayat 111
Mengingatkan kita tentang akhirat - bahawasanya kesabaran kita akan dapat raih bila kita bawa nilai akhirat /pandangan akhirat pada tiap usaha kita. Kalau pandangan dunia sahaja, cepat akan give up. Mesti semua urusan kita ada dimensi Akhirat. Pada hari Akhirat akan nampak betul, tanggungjawab pada diri kita - setiap orang berusaha untuk bela diri/pertahan dengan berbagai mcm hujah dan alasan untuk lepas dari berbagai tuduhan. Akhirat adalah hari pengadilan- tanpa kecuali. Dari baligh hingga mati. Mahkamah Allah.
Allah sudah membukukan segala yang kita buat di dunia. Lengkap bukti dan saksi. Yang akan menjawab adalah tangan dan kaki mereka ...mulut ditutup.
Ayat ini juga sebagai Tasliyah - penawar hati orang Islam beriman yang diuji kuat dan terpaksa hijrah - hingga di syurga dapat pembalasan yang baik.
Allah Maha Adil - semua akan dapat berdasarkan amalannya - semua akan diberi keadilan. Dosa akan dibalas dan amal soleh kesabaran akan di gandakan dan disempurnakan - melengkapkan balasannya sampai cukup...semua orang akan rasa cukup/puas. Orang beriman akan rasa bukan sahaja keadilan Allah, tapi kemurahan dan kesyukuran Allah SWT
tadabbur - Mukmin produktif faham betul akan KEADILAN dan kefahaman ini bantu dia untuk tenang dalam menghadapi ujian. Mungkin di dunia kita dizalimi, hak diambil namun Allah Maha Adil dan keadilah ini akan diperolehi di akhirat
Bila kita diuji, kita perlu ada beberapa keyakinan dan Minda
1. Tauhid - segalanya datang dari Allah untuk menguji kita - kembalikan pada Allah
2. Keluasan Ilmu Allah - Allah bagi ujian ini sebab Allah tahu apa paling sesuai dan tepat untuk kita
3. Minda Hikmah Kebijaksanaaan Allah - Tiada yang terjadi tanpa Hikmah tersembunyi - kalau sabar, pasti akan dapat hikmah dan kita akan rasa bertuah
4. Minda Keadilan Allah SWT - Allah Maha Adil - Allah tak akan letak kan kita dalam situasi ini tanpa sebab dan kesan /gantian/manfaat
5. Minda Kasih Sayang Allah - Allah sangat sayang kan kita. Kerana sayang Allah uji, kalau tak sayang , dia biar leka seronok2 sampai bila-bila - bila uji, kita akan selalu mohon pertolongan
Allah sentiasa dekat. Allah sangat Pengasih. Jangan susah hati dalam ujian, walaupun dalam keadaan sangat getir.
Ayat 112
Allah membuat perumpamaan (agar kita makin faham perkara yang tak nampak/abstrak). Cth, Laju mcm kilat.
Allah datangkan perumpamaan. Kota Makkah (aman tenteram bertahun tahun dan murah rezeki), kota suci walapun masih sembah berhala. Haji dilakukan sejak zaman Nabi Ismail... Kota MAkkah didatangi untuk Haji dan Umrah - Sentiasa ramai orang. Mengalahkan paris, london NY..tak pernah sunyi (kecuali skrg covid).
Zaman sebelum mereka seksa sahabat nabi, rezeki mereka murah , semua datang membeli sesuatu...kurma dll. Sebagai kenangan dan punyai nilai. Dulu makmur, mereke juga kaum berniaga dan keluar berbiaga...syam dan yemen... Surah Quraisy....Dapat jalan dengan aman tenteram pada musim panas dah sejuk
Tetapi nikmat itu mereke kufuri dengan syirik dan menzalami dan seksa sahabat nabi. Halau sababat mereka. Kelakuan mereka itu, buat Allah tarik nikmat 1. aman tenteram 2. rezeki. Datang perasaan takut yang Nabi kan datang serang...setiap kezaliman kita buat akan buat hati kita tak tenang...hilang rasa aman tenteram.
Dalam masa sama, dulu orang Arab seronok nak pergi sana, tapi bila dengan kezaliman...mereka tak seronok nak pergi makkah......jadinya perang Badar ...terputus perniagaan ...Sampai satu tahap ada kelaparan di Makkah. Lalu mereka kufur dgn nikmat Allah - iaitu nikmat Kerasulan Nabi Muhammad SAW -
Allah merasakan /memakai pakaian KELAPARAN...tak rasa kenyang...perasan takut menyelubungi mereka dan rasa tak selesa...nak pergi mana mana pun risau dan takut...
Allah ubah keadaan mereka punca dari perbuatan mereka sendiri . Kezaliman manusia sendiri akan membawa kepada ketidak tenteraman hati dan jiwa.
tadabbur - Mukmin produktif paham kunci prinsip bersyukur bertambah nikmat. Kufur nikmat adalah kunci kesusahan dan ketidak tenteraman akan bertambah dan meningkat. Orang mukmin berusaha keras untuk sentiasa bersyukur..insya Allah , Allah akan hindarkan kita dari kelaparan dan resah/risau .
Jangan ubah nikmat Allah dengan kekufuran dan keengkaran. Dari aman ke susah, dari senang jadi susah. Perbuatan kita akan menentukan bagaimana Allah berurusan dengan kita. Maka berhati hati dalam setiap perlakuan dan perkataan.
Kepelbagaian rasa dan warna2 hidup kita (susah dan senang) - agar kita paham dan yakin segalanya dari Allah. Bila diuji dengan tarik nikmat, kita sabar, Allah akan ganti yang lebih baik. Selalu kembalikan segala pada Allah, jiwa akan bahagia dan tenang.
Orang Mukmin mesti merasakan KUASA Allah sentiasa, dia akan sedar selalu,siapa yang tak rasa akan lalai, kufur..kunci ketenangan dengan merasakan KUASA Allah pada setiap saat dan ketika. Allah mengatur segalanya
Nota Tambahan - Surah Ar Rad 11
إِنَّ اللهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ Masih menurut At-Thabari, maksud ayat ini justru menjelaskan bahwa semua orang itu dalam kebaikan dan kenikmatan. Allah tidak akan mengubah kenikmatan-kenikmatan seseorang kecuali mereka mengubah kenikmatan menjadi keburukan sebab perilakunya sendiri dengan bersikap zalim dan saling bermusuhan kepada saudaranya sendiri.
يقول تعالى ذكره: (إن الله لا يغير ما بقوم)، من عافية ونعمة، فيزيل ذلك عنهم ويهلكهم = (حتى يغيروا ما بأنفسهم) من ذلك بظلم بعضهم بعضًا، واعتداء بعضهم على بعض، Artinya: “(Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum) yang berupa sehat sejahtera dan penuh kenikmatan kemudian kenikmatan itu menjadi dibuang dan dirusak oleh Allah, (sampai mereka mengubah sesuatu yang ada para pribadi mereka) yaitu dengan sikap dzalim antar sesama dan permusuhan terhadap orang lain” (Muhammad bin Jarir at-Thabari, Jami’ul Bayan fi ta’wilil Qu’an, [Muassasah ar-Risalah: 2000], juz 16, hlm. 382).
Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/112873/tafsir-ar-ra-d-ayat-11--motivasi-mengubah-nasib-
No comments:
Post a Comment